Bukti Rizki Allah Tidak Akan Tertukar
Walaupun Milad UIKA yang dilaksanakan pada Ahad, 25 Agustus 2019 diikuti oleh ribuan peserta Jalan sehat dan dihadiri oleh para pejabat kota dan kabupaten Bogor serta Jawa Barat yang merupakan alumni dari UIKA Bogor telah berlalu ada yang unik dari acara tersebut, pada saat pengambilan doorprize untuk pertama kali berupa 1 buah sepeda motor yang langsung diambil oleh Bupati Bogor ibu Hj. Ade Munawaroh, S.H., M.H. yang juga Alumni UIKA Bogor terpanggil nama H. Suyud Arif, Drs., M.Ag. dosen Fakultas Agama Islam. Suasana menjadi gegap gempita karena hadiah pertama berupa sepeda motor dimenangkan oleh keluarga besar dari UIKA riuh tepuk tangan menyambut kegembiraan tersebut. Dengan tergopoh dikarenakan lengan beliau yang patah dan dalam tahap penyembuhan dengan penuh sukacita Ustadz Suyud Arif naik keatas pentas untuk menerima hadiah.
Suasana menjadi tegang ketika konfirmasi dan validasi pemenang dilakukan oleh panitia, kupon bukti pemenangan tidak dipegang oleh beliau tetapi dititipkan oleh anak beliau. Waktu diberikan, nama dipanggil tetap tidak ada respon. Suasana kembali menjadi tegang karena peserta sudah tidak sabar dengan teriakan "gugur' menggema.
Panitia tidak dapat bertahan lebih lama untuk memberikan waktu kepada Ustadz Suyud Arif, karena salah satu ketentuan yang diberlakukan untuk hadiah utama umroh dan sepeda motor adalah kupon bukti kepesertaan harus ada, dan pemenang tidak boleh diwakilkan disertakan KTP untuk pembuktian. Dengan berat hati, maka panitia membatalkan kemenangan sepeda motor atas Ustadz Suyud Arif.
Pada saat momen inilah Allah melakukan kuasaNya, ketua panitia Gatut Susanta, Ir., M.M. langsung mengumumkan bahwa Ustadz Suyud Arif tetap mendapatkan hadiah 1 buah sepeda motor dengan tanpa mengurangi hak peserta jalan sehat (4 sepeda motor tetap menjadi milik peserta jalan sehat) sumbangan dari Bapak M.S. Ka'ban dan Tb. Soemandjaya.
Rasa haru terlihat dari para peserta jalan sehat melihat kejadian yang hebat ini. Hadiah diserahkan langsung oleh Bapak. Tb. Soemandjaya, gema takbir berkumandang sebagai bukti bahwa rizki Allah tidak akan tertukar/tertunda.
Komentar (0)